Karangklesem – (Rabu, 18/01/2023) Siswa kelas IV SD Negeri Karangklesem melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di halaman sekolah. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu ciri dari pembelajaran saat ini yang kita kenal dengan Kurikulum Merdeka. Kegiatan P5 ini adalah salah satu upaya untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
SD Negeri Karangklesem adalah salah satu satuan pendidikan di tingkat dasar yang sudah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka yang tentunya juga telah menerapkan P5. Kurikulum Merdeka ini baru diterapkan pada kelas I dan Kelas IV sesuai dengan instruksi Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas. Tema P5 pada semester genap kali ini adalah kewirausahaan. Siswa dilatih untuk menjadi penjual dengan menjajakan jajanan kepada adik kelas, kakak kelas bahkan kepada Bapak Ibu Guru SD Negeri Karangklesem. Jajanan yang dijual antara lain puding, risol, kue, lontong, dan lain sebagainya.
Kegiatan P5 ini dilakukan secara berkelompok yang terdiri atas 5 – 6 siswa per kelompoknya. Setiap kelompok diberi tugas untuk merencanakan barang yang akan dijual, memasarkan atau menjual barang dagangan dan menghitung hasil jualan mereka. Dengan demikian mereka bisa belajar menjadi pelajar yang mandiri, mampu bergotong royong serta mempunyai kreativitas kata Beti selaku Guru Kelas IV. Siswa-siswi dan Bapak Ibu Guru sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Hal ini terlihat dari barang jualan dari setiap kelompok yang habis terjual. Hal ini juga menunjukkan bahwa warga sekolah juga mendukung kegiatan ini.
Kegiatan ini sangat menyenangkan, belajar menjual dagangan, ternyata berjualan tidaklah mudah, ujar Willa salah satu siswa kelas IV.
Di akhir kegiatan P5 ini Budi selaku kepala SD Negeri Karangklesem berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat memberikan pelajaran kepada siswa-siswi khususnya kelas IV agar menjadi lebih mandiri, tanggung jawab, mampu berkerja sama dan menghargai pekerjaan setiap orang. Karena setiap pekerjaan tidaklah mudah untuk dikerjakan tanpa adanya kesungguhan.
Kontributor: Beti Dwi Khalimatun, S.Pd (Sekolah Dasar Negeri Karangklesem di Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah)