Posted on: June 20, 2023 Posted by: adminmajalah Comments: 0
Spread the love

Oleh: Susi Sabarhati, S.Pd.SD. (SDN 03 Pekuncen, Pekuncen, Banyumas, Jawa Tengah)

  Metode memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap pembelajaran. Pembelajaran sebagai proses seharusnya bisa berjalan dengan baik. Hal ini seharusnya bisa menggunakan metode secara bergantian dengan baik agar pembelajaran bisa variatif. Berbagai metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, senantiasa melakukan penyesuaian baik kelebihan maupun  kekurangan dari setiap metode. Hal ini sangat memerlukan metodologi, metode ini dapat didefinisikan sebagai langkah-langkah untuk menyajikan pelajaran pada siswa/siswi agar dapat tercapai tujuan yang telah diinginkan. Cara kerja ini dibuat untuk memberikan kemudahan bagi pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Realita  yang terjadi, metode yang dipakai oleh guru dalam proses pembelajaran masih kurang. Metode yang ada kurang bervariasi, hal ini menyebabkan para siswa sulit untuk menangkap pelajaran dengan maksimal. Dengan begitu perlu adanya hal-hal yang baru untuk membuat terobosan pembelajaran yang unik dan kreatif. Pada kesempatan ini penulis akan memaparkan suatu pembelajaran IPA pada di Sekolah Dasar Menggunakan Metode Tebak Kata yang mana contoh di ambil dari siswa/siswi SDN 3 Pekuncen.

  Secara bahasa, kata “metode” berasal dari dua kata Latin, “meta” yang berarti “melalui” dan “hodos” yang berarti “jalan atau cara.” Logia berasal dari kata Yunani “logos”, yang berarti “akal atau ilmu.” Oleh karena itu, metodologi berarti ilmu yang harus dipelajari untuk mencapai tujuan. Edgar Bruce Wesley mendefinisikan metode dalam bidang pendidikan sebagai kumpulan kegiatan yang direncanakan dan dilakukan oleh guru yang menghasilkan proses belajar pada siswa atau proses yang dilaksanakan dengan benar untuk mencapai hasil belajar yang optimal (Wahid, 2021: 10). Jadi, metode biasanya adalah cara untuk mencapai tujuan dengan cara yang sudah ditentukan. Dalam pendidikan Islam, pendekatan ini dapat didefinisikan sebagai proses menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi, objek sasaran yaitu pribadi islam.

  Menurut Syaiful B. Djamarah dkk, metode memiliki kedudukan antara lain, Pertama, sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar, hal ini akan memotivasi dari luar yang sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah pembelajaran. Kedua, Menyiasati perbedaan individual anak didik, perbedaan adalah sebuah keunikan masing-masing siswa/siswi, hal ini akan memberikan stimulus kepada mereka untuk mengikuti pembelajaran dengan baik.  Ketiga, Untuk mencapai tujuan pembelajaran, hal ini didasarkan pada setiap satuan pendidikan memiliki tujuan dengan metodologi maka akan lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Metode Tebak Kata

  Tebak Kata adalah cara untuk menyampaikan materi dengan menggunakan kartu permainan yang terdiri dari kata-kata singkat. untuk memberikan pembelajaran kepada anak-anak melalui kartu yang sudah disediakan. Kartu tersebut berisi berbagai pertanyaan yang semuanya membutuhkan jawaban. Menurut buku cooperative learning PAKEM oleh Agus Suprijono, pembelajaran aktif adalah proses belajar dengan menempatkan peserta didik sebagai performa utama di lantai utama. Pembelajaran aktif dirancang dengan cara yang menarik sehingga siswa dapat berpartisipasi dalam pembelajaran dengan cara yang menyenangkan. Aktif berarti siswa atau peserta didik memiliki kemampuan untuk bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan ide.Tebak kata adalah contoh pembelajaran aktif (Suprijono, 2009: 58). Oleh karena itu, menebak kata merupakan tugas pembelajaran yang pertama dan paling penting untuk keberhasilan pembelajaran. Siswa diarahkan untuk memahami dan mengetahui pesan-pesan yang terkandung dalam materi melalui tebak kata. Dengan demikian, jawaban siswa tentang tebak kata akan menunjukkan kemampuan mereka dalam memahami dan menguasai materi.

Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar

  Pembelajaran didefinisikan sebagai proses penyampaian pengetahuan yang dilakukan dengan menyampaikan pengetahuan kepada siswa (Hamalik 2008: 25). Dengan demikian, pembelajaran dapat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh guru kepada siswa dalam rangka membangun siswanya dalam proses belajar. Ilmuwan Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan khusus yang diperoleh melalui observasi, eksperimentasi, penyampaian, dan penyusunan teori. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep saja, tetapi juga suatu proses penemuan (Sulistyorini, 2007: 39).

  Iskandar menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalahadalah bidang yang menjelaskan bagaimana peristiwa tertentu _tertentu terjadi .terjadi. Di sekolah dasar, ilmu pengetahuan alam adalah mata pelajaran dengan tujuan agar siswa memperoleh pengetahuan, ide, dan konsep yang sistematis tentang alam sekitar yang diperoleh melalui berbagai proses ilmiah, seperti penelitian, pembuatan, dan ide yang diminta tujuan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut, Pertama, Mengembangkan rasa ingin tahu terhadap suatu hal, sikap positif ini mengedepankan pengetahuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan hubungan terhadap masyarakat. Kedua, Pengembangan terhadap kemampuan siswa/siswi dan mengamati serta memahami keadaan alam sekitar.

  Ketiga, Mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada dan pemahaman terhadap hal-hal konsep ilmu pengetahuan yang mendasar dan bermanfaat dan kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ke-empat, Memberikan kesadaran tentang peran dan pentingnya ilmu pengetahuan yang bisa diterapkan dalam kehidupan. Kelima, Memusatkan pengetahuan pada pengetahuan tertentu, keterampilan dan pemahaman bidang pengajaran yang turut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Hal ini dapat membuat siswa/siswi menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari.

  Tebak kata termasuk salah satu metode pembelajaran kreatif menggunakan metode kartu harus memiliki pasangan. Metode ini akan mendorong siswa untuk untuk bersikap kreatif dalam menentukan istilah penting terkait materi tertentu. Metode tebak kata memiliki manfaat sebagai berikut, Pertama, Meningkatkan penguasaan terhadap ragam bahasa. Kedua, Memudahkan dalam menanamkan konsep materi dalam ingatan Siswa. Ketiga, Mendorong Siswa untuk terus mencoba karena pembelajaran menjadi menarik. Keempat, Mendorong Siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kelima, Media yang perlu dipersiapkan dalam penggunaan metode tebak kata.

Metode Tebak Kata

  Metode tebak kata dapat diterapkan dengan media sederhana. Siswa harus  menyiapkan materi yang nantinya akan dipelajari. Kemudian siapkan pula kata kunci yang akan menjadi sebuah pertanyaan, selanjutnya siswa/siswi, menyiapkan kertas untuk membuat kartu siswa juga perlu menyiapkan alat tulis untuk menulis istilah yang penting dan jawabannya. Media yang perlu dipersiapkan dalam melakukan tebak kata adalah Kartu berukuran 10 x 10 cm. Kartu ini ditulisi pertanyaan yang mengacu pada jawaban kartu yang ingin ditebak, kemudian kartu berukuran 2 x 5 cm. Kartu ini digunakan untuk menulis kata atau istilah penting yang ingin ditebak.

Cara Menggunakan Metode Tebak Kata

  Pertama Siswa perlu memahami materi terkait sesuai kompetensi yang ingin dicapai, kedua, Siswa menyiapkan kartu untuk ditulisi kata penting dan pertanyaan tentang materi terkait kartu A (berukuran 10X10 cm) dan kartu B (berukuran 5X2 cm), ketiga, Kartu A ditulisi pertanyaan yang mengarah pada jawaban kartu B.Sementara itu kartu B ditulisi kata/istilah penting. Keempat, Pembelajaran ini dapat dilakukan secara berpasangan, misal dengan teman. Pilihlah kartu A secara acak. Sementara itu temanmu diminta memegang kartu B. Kelima, Bacalah pertanyaan yang terdapat pada kartu A, sementara temanmu menebak jawabannya. Jawaban yang tepat sesuai dengan istilah penting yang terdapat pada kartu, tebak kata ini menjadi bagian dari membuat pembelajaran menjadi menyenangkan karena kegiatan ini dapat dilakukan secara bergiliran antar teman.

  Metode pembelajaran tebak kata termasuk beberapa metode pembelajaran dipakai agar lebih baik lagi dan inilah yang akan mendorong siswa untuk nyaman belajar IPA. Metode tebak kata dalam pembelajaran IPA disusun agar siswa aktif bertanya, berkomunikasi, berinteraksi, dan mengemukakan gagasan. Pembelajaran IPA sangat tepat apabila ini menggunakan metode tebak kata. Manfaat metode tebak kata diantaranya meningkatkan penguasaan terhadap ragam bahasa, memudahkan dalam menanamkan konsep materi dalam ingatan siswa/siswi. Agara tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien diharapkan para pendidik sebaiknya memilih metode yang tepat dalam setiap pembelajaran. Penerapan metode tebak kata sebaiknya disesuaikan dengan setiap pembelajaran.

REFERENSI

  1. Hamruni. (2012). Metode Pembelajaran.  Yogyakarta: Insan Mandani, hlm 7.
  2. Nahlani, An dan Abdurahman. (1996). Prinsip-Prinsip, dan Metode Pendidikan Islam, Diponegoro: Bumi Aksara, Jakarta
  3. Sulistyorini, E. (2019). Peningkatan Kemampuan Mendeskripsikan Besaran Pokok Dan Besaran Turunan Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Strategi Pembelajaran Inquiry Pada Siswa Kelas VII B SLB-B. Dharma Wanita Sidoarjo. Jurnal Revolusi Pendidikan (JUREVDIK), 2(1), 26-35.
  4. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAKEM. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. p. 58.
  5. Syihabudin, S. A., & Ratnasari, T. (2020). Model Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif pada Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran Dan Inovasi Pendidikan), 2(1), 21-31.
  6. Wahid, M. (2021). Filsafat Umum: Dari Filsafat Yunani Kuno Ke Filsafat Modern. Penerbit A-Empat.
Kunjungan:139
Hari Ini: 1
Total: 38887

Leave a Comment