Oleh: Sri Sugiharti, S.Pd.
(SDN 2 Karanglewas Lor, Purwokerto Barat, Banyumas, Jawa Tengah)
Arti kata jeweh dalam bahasa Jawa adalah mengucapakan kalimat yang sama berulang–ulang pada waktu yang berbeda. Kata jeweh mengandung maksud mengingatkan sesuatu pada seseorang dengan tujuan supaya terjadi perubahan pada orang tersebut. Kata jeweh dapat dikaitkan dalam penanaman pembiasaan hal kedisiplinan, ketertiban, kebersihan dan kerapian baik di sekolah, keluarga maupun di lingkungan masyarakat.
Kata Jeweh dalam dunia pendidikan dapat diterapkan dalam semua hal tersebut. Satu diantaranya dalam hal kebersihan. Kebersihan lingkungan sekolah menjadi tolak ukur pembiasaan warga sekolahnya. Tantangan terberat dalam menyikapi hal kebersihan adalah adanya sampah di sekolah. Sampah yang dapat menjadi teman (bila di daur ulang atau dimanfaatkan), tapi juga dapat menjadi musuh bagi kita semua. Walau terlihat sepele masalah sampah tapi berdampak luar biasa bagi kita.
Sampah merupakan masalah yang sangat besar, banyak siswa yang menyepelekan permasalahan tentang sampah. Mereka tidak menyadari bahaya yang ditimbulkan oleh sampah. Sampah terdiri dari sampah organik dan anorganik. Sampah organik bisa bermanfaat apabila bisa mengolahnya. Sampah organik bisa dijadikan untuk humus dan bisa dimanfaatkan untuk memupuk tanaman serta menyuburkan tanaman. Sedangkan untuk sampah anorganik seperti botol plastik bisa dimanfatkan untuk pot bunga, untuk ekobrik, dan lain–lain. Siswa yang tidak sadar tentang bahaya membuang sampah sembarangan akan membuang sampah di sembarang tempat. Misalnya dibuang di sungai, di selokan atau got, dan di tepi jalan. Sedangkan siswa yang sadar akan bahaya sampah akan membuang sampah pada tempatnya. Apabila siswa tidak menemukan tempat sampah, pasti sampah tersebut sementara waktu akan dimasukan ke dalam kantong celana atau dalam tas. Setelah menemukan tempat sampah, siswa akan membuangnya ke tempat sampah. Hal ini yang menjadi tujuan utama penanaman pembiasaan tentang hal tersebut.
SD Negeri 2 Karanglewas Lor sudah menyediakan tempat sampah sesuai dengan jenisnya (organik dan anorganik). Jika siswa membuang sampah di selokan akan mengakibatkan sampah itu menutup aliran air, saat terjadi hujan, air akan meluap dan mengakibatkan banjir. Sedangkan sampah yang di buang di jalanan akan menimbulkan bau busuk dan mengganggu pengguna jalan. Sekarang ini sampah merupakan masalah yang serius. Sebagai warga negara yang baik harus bisa melindungi bumi dari sampah. Kesadaran dimulai dari dalam diri sendiri dan bisa diterapkan kepada orang lain. Termasuk siswa SD Negeri 2 Karanglewas Lor. Guru memberi pemahaman pada siswa SD Negeri 2 Karanglewas Lor tentang bahaya membuang sampah sembarangan sehingga siswa akan lebih berhati–hati dalam membuang sampah.
Sampah yang dibuang di jalan akan berbau busuk dan akan mengganggu konsentrasi pemakai. Jika sampah itu sampai bergunung–gunung bisa mengakibatkan kecelakaan bagi pengendara motor yang melewatinya. Apalagi Lokasi SD Negeri 2 Karanglewas Lor berada di depan jalan raya jalur Provinsi. Jika sampah itu dibakar akibatnya akan menyebabkan polusi udara yang dapat menganggu lingkungan sekitar. Untuk itu semua siswa harus pintar dan paham dalam mengelola sampah. Siswa harus berusaha mengurangi sampah anorganik terutama yang berbahan plastik untuk menjaga kelestarian bumi. Masyarakat sekolah harus menyadari pentingnya penanggulangan sampah. Apalagi jaman sekarang siswa senang dengan jajanan yang berbungkus plastik yang ada di kantin-kantin sekolah.
Guru sebagai pendidik berkewajiban menanamkan karakter–karakter baik pada siswa. Penanaman karakter baik tersebut membutuhkan proses yang cukup panjang. Dari siswa kelas rendah sampai kelas tinggi Sekolah Dasar. Usia anak Sekolah Dasar masih sangat mudah untuk dapat dibentuk dan ditanamkan karakter (Sutarti, Tatik., 2018). Walaupun begitu para pendidik membutuhkan metode atau cara atau trik supaya dapat tertanam pada siswa secara alami. Hal tersebut tidaklah mudah, karena karakter dan sifat masing-masing siswa berbeda. Itu salah satu tantangan untuk pendidik supaya lebih kreatif dan inovatif dalam mensiasatinya. Kegiatan pembiasaan dalam hal kebersihan, walau dalam ruang lingkup kecil, akan tertanam pada siswa. Bukan hanya di sekolah tapi dapat tertanam di lingkungan keluarga dan masyarakat serta di manapun siswa tersebut berada. Kunci utama supaya tujuan yang pendidik harapkan tercapai salah satunya adalah harus Jeweh kepada seluruh siswa dan warga sekolah lainnya.
Dengan kondisi latar belakang tersebut, penulis selaku Kepala Sekolah SD Negeri 2 Karanglewas Lor, mencoba menanamkan pembiasaan menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatmya kepada seluruh warga sekolah dengan cara antara lain:
- Jeweh
Setiap kegiatan yang berhubungan dengan siswa dan warga sekolah lainnya kepala sekolah sebagai penanggungjawab penuh sekolah akan selalu mengingatkan tentang sampah. Khususnya cara membuang sampah yang baik. Adapun kegiatan penerapan kata Jeweh antara lain, setiap pelaksanaan upacara bendera siapapun yang menjadi pembina upacara pasti akan jeweh, selalu mengingatkan tentang sampah. Jeweh akan membuat siswa terbiasa mendengarkan apa yang disampaikan gurunya, sehingga siswa akan terbiasa melakukan pembiasaan tanpa harus diperintah atau disuruh oleh orang lain. Setelah selesai kegiatan pembiasaan senam pagi bersama, seluruh siswa berkewajiban mengambil sampah yang ada di lingkungan sekolah untuk dipungut dan dimasukan ke dalam tong sampah. Setelah kegiatan pungut sampah selesai seluruh siswa mencuci tangan secara bergantian. Saat jam istirahat pertama ataupun kedua kepala sekolah akan keliling lingkungan sekolah di mana hampir sebagian besar siswa jajan di kantin. Kepala sekolah jeweh tentang sampah untuk mengingatkan siswa-siswi tersebut. Mengingatkan siswa untuk membuah sampah di tempatnya. Jeweh yang lakukan bukan saja hanya dalam kegaiatan tersebut. Sewaktu-waktu kepala sekolah akan meninjau masing-masing kelas secara tiba-tiba dalam hal kebersihan kelas. Hubungannya dengan sampah dan kebersihan lingkungan kelas.
- Membentuk Team Kebersihan Kelas
Masing–masing kelas mempunyai team kebersihan kelas setiap harinya. Team tersebut membagi tugas mandiri. Tiap team ditunjuk sebagai penanggungjawab kebersihan. Ketua Team kebersihan juga akan melakukan hal yang sama Jeweh kepada anggota teamnya. Ketua team diberi mandat oleh guru kelasnya supaya selalu jeweh kepada anggota teamnya. Tujuan jeweh untuk saling mengingatkan. Walaupun kadang terjadi adu mulut antar anggota team, itu hal biasa namanya juga usia anak. Tugas utama guru dalam hal ini adalah mengawasi dan membimbing dalam menyelesaikan tugas team kebersihan kelas. Ketua team berhak melaporkan kepada guru kelas jika anggotanya tidak melaksanakan tugas dan kewajiban dengan baik. Guru kelas berkewajiban menegur dan membimbing siswa yang tidak melaksanakan tugasnya. Sehingga terjalin komunikasi yang baik demi kebersamaan dalam menjaga dan merawat lingkungan kelas masing–masing.
- Pemberian Reward
Pemberian reward diberikan pada siswa yang memang layak mendapatkannya. Karena kesadaran dan tanggungjawabnya dalam menyikapi sampah dan mengelolanya dengan baik. Riward yang diberikan bisa berupa PIN pahlawan kebersihan terbaik di lingkungan sekolah. Pahlawan dalam hal ini adalah siswa dengan sadar penuh tanggungjawab tanpa ada paksaan atau perintah secara alami mengelola sampah dengan baik. Satu contoh melihat sampah berserakan langsung mengambil alat kebersihan untuk membersihkannya. Melihat tong sampah sudah penuh, mengambil dan membawa tong samapah umtuk dibuang sampahnya ke gerobak sampah yang telah disediakan.
- Lomba kebersihan antar kelas
Kegiatan lomba diadakan bertujuan untuk semua warga kelas selalu menjaga kebersihan kelasnya masing–masing. Bukan hanya kebersihan kelas yang dinilai tapi juga pajangan dan ornamen kelas yang membuat kelas menjadi nyaman untuk belajar. Kegiatan ini juga melibatkan paguyuban wali murid masing–masing kelas. Kegiatan lomba diadakan sebelum kenaikan kelas sebagai bentuk kegiatan akhir tahun. Peran guru dalam hal ini juga menerapkan jeweh kepada siswa nya. Sebagai juri kebersihan kelas diambil dari pihak komite dan guru mata pelajaran, sehingga diharapakan hasil kejuaraan akan netral.
- Membuat jadwal kegiatan harian penjaga sekolah dan petugas kebersihan sekolah
Jadwal kegiatan dibuat oleh penjaga dan petugas kebersihan sendiri, sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing–masing. Jadwal dan tugas tersebut diinformasikan kepada Kepala sekolah dan semua dewan guru. Tujuanya supaya Kepala Sekolah dan Dewan Guru dapat memantau kinerja penjaga sekolah dan petugas kebersihan sekolah. Dalam hal ini Kepala sekolah dan guru juga selalu jeweh kepada penjaga sekolah dan petugas kebersihan. Sehingga kebersihan sekolah akan senantiasa terjaga. Jika sewaktu – waktu ada monitoring dinas kita siap dengan kondisi sekolah bersih.
- Membentuk jadwal piket guru memantau WC dan Kamar Mandi
Tujuan dari kegiatan tersebut anatara lain agar kondisi WC dan kamar mandi setiap saat dalam konsisi bersih. Yang bertugas membersihkan WC dan kamar mandi adalah penjaga sekolah. Tugas guru memantau tiap hari sesuai jadwal yang sudah di bagikan. Masing – masing guru melaporkan hasil pantaunya setiap hari ke grup WA. Sehingga semua guru mengetahui konsidi WC dan kamar mandi hari itu. Guru yang bertugas piket melaporkan kondisi nyata kebersihan WC dan kamar mandi hari itu.
- Bank Sampah
Kegiatan yang pernah berjalan sukses di SD N 2 Karanglewas Lor, tapi karena adanya pandemi covid kegiatan bank sampah berhenti sampai sekarang belum berjalan kembali.
- Kerja bakti bersama wali murid
Kegiatan kerjabakti bersama wali murid dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Yang mengkordinir kegiatan adalah komite dan pengurus paguyuban masing–masing kelas. Masing–masing guru kelas memantau jalannya kegiatan dan ikut bergabung. Masing–masing kelas mendapat tugas kapling wilayah yang menjadi tanggungjawabnya untuk dibersihkan. Setelah semua paguyuban kelas menyelesaikan tuganya, dilanjutkan dengan duduk bersama untuk menikmati bekal yang telah dibawa oleh masing–masing anggota. Disinilah terjalin kekeluargaan yang sangat harmonis layaknya keluarga besar. Peran kepala sekolah jeweh kepada komite dan jajarannya jika waktunya kerjabakti tiba.
Kedelapan point tersebut, jeweh yang dilakukan dapat menanamkan pembiasaan dan karakter baik kepada siswa pada khususnya dan pada warga sekolah pada umumnya tentang menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya. Hal kecil bila terbiasa akan menjadi kebiasaan yang baik (Arief, MM., dkk., 2022). Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan baik diri sendiri, lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat tertanam pada diri siswa. Demikian juga dengan pembiasaan membuang sampah pada tempatnya akan terlihat dalam kegiatan siswa sehari–hari di sekolah. Untuk mencapai maksimal siswa sadar akan kedua hal tersebut tidaklah mudah. Hal itu terbukti dapat kita lihat pada jam–jam istirahat masih saja ada anak yang membuang sampah sembarang. Bila guru jeweh baru siswa akan sadar mengambil sampah dan membuang sampah pada tempatnya. Kami para pendidik tidak akan pernah putus asa untuk selalu memberi tauladan dan jeweh kepada siswanya demi kebaikan siswa itu sendiri ataupun demi kebaikan bersama.
Berdasarkan point yang telah diuraikan SD N 2 karanglewas Lor pernah meraih Juara satu Lomba sekolah Sehat tingkat Kecamatan Tahun 2016. Juara dua lomba sekolah sehat tingkat Kabupaten tahun 2016. Dari predikat yang sudah pernah kami raih, itu menjadi salah satu motivasi dan pedoman kami untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Semoga yang sederhana ini dapat memotivasi teman seperjuangan untuk tetap semangat dalam melaksanakan kewajiban sebagai pendidik demi mencerdaskan anak bangsa.
Referensi:
- Nardiati, Sri dkk. 1993. Kamus Bahasa Jawa-Bahasa Indonesia I. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
- Sugono, Dendy. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
- Sutarti, Tatik. 2018. Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: CV. Aksara Media Pratama
- Arief, MM., Hermina, Dina., Huda Nuril. 2022. RI’AYAH, Vol. 7, No. 01, Januari-Juni 2022