Posted on: June 21, 2023 Posted by: adminmajalah Comments: 0
Spread the love


Oleh: apt. Mega Kartikasari, S.Farm., M.Biomed.
(Dosen Farmasi Universitas Harapan Bangsa, Jawa Tengah dan Sekretaris Yayasan Masyarakat Indonesia Sehat)

  Semua sekolah menginginkan lingkungan yang nyaman untuk proses pembelajaran. Lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai Apotek Herbal Sekolah. Apotek herbal sekolah bisa dijadikan sebagai laboratorium alam di Sekolah Dasar. Lingkungan yang merupakan sasaran, sumber dan sarana belajar dapat digunakan sebagai tempat untuk melakukan praktek, demonstrasi, percobaan, penelitian, pengambilan ilmu pengetahuan dalam proses pembelajaran bahkan sampai memanfaatkan tanaman herbal, hewan dan mineral pada apotek herbal sekolah untuk Kesehatan. Dengan memanfaatkan lingkungan sebagai apotek herbal sekolah dalam proses pembelajaran diharapkan siswa akan memperoleh informasi berdasarkan pengalaman langsung dan bisa belajar dari hal-hal yang bersifat konkret sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi dan pembelajaran yang dialaminya menjadi lebih bermakna. Selain itu terbentuknya karakter Pancasila pada siswa dengan merawat dan menggunakan apotek herbal sekolah dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Tidak lupa akan meningkatkan derajat kesehatan dengan memahami pemanfaatan tanaman obat yang ada di apotek herbal sekolah.

  Apotek herbal sekolah merupakan salah satu kegiatan dari Program Organisasi Penggerak Yayasan Masyarakat Indonesia Sehat dengan Judul Sekolah Sehat Digital Berkarakter Pancasila. Apotek berasal dari bahasa Yunani apotheca yang secara harfiah berarti “penyimpanan” (Ayudhia et al., 2017). Sementara Apotek herbal sekolah ini mirip dengan apotek hidup. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Apotek hidup merupakan sebagian tanah yang ditanami tanaman obatobatan untuk keperluan sehari-hari. Menurut Farmakope Herbal Indonesia, Herbal adalah bahan alam yang diolah ataupun tidak diolah digunakan untuk tujuan kesehatan dapat berasal dari tumbuhan, hewan atau mineral. Sehingga ruang lingkup apotek herbal sekolah tidak hanya terbatas pada tanaman saja. Melainkan pada tumbuhan, hewan, atau mineral yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Apotek Herbal Sekolah memiliki definisi operasional tempat tersedianya herbal (tumbuhan, hewan, atau mineral) yang berada di lingkungan sekolahan dan telah diberi labelisasi untuk pendataan, sebagai media pembelajaran, sarana laboratorium alam, dan tempat belajar siswa-siswi dalam mencapai profil pelajar Pancasila serta sampai pada pemanfaatan herbal tersebut untuk kesehatan. Apotek herbal sekolah berfungsi sebagai sarana memperbaiki gizi, sarana pelestarian alam, sarana penghijauan, sarana keindahan, sarana penyaluran hobi dan olahraga, sarana pembelajaran siswa dan-siswi sekolah dasar. Apotek herbal sekolah juga bisa sebagai sarana pembentukan profil pelajar Pancasila.

  Pembuatan dan pengelolaan sampai kepada pemanfaatan Apotek Herbal sekolah dapat memupuk karakter Pancasila dari Siswa-siswi Sekolah Dasar. Hal ini dapat dilaksanakan bila Guru mengimplementasikan pembelajaran berbasis lingkungan terhadap siswa-siswinya.  Berikut Profil Pelajar Pancasila yang perlu disemai dengan metode pembelajaran yang mendekat ke alam.

  • Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

  Implementasi dari keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Pencipta adalah dengan mencintai, menjaga, merawat dan memanfaatkan Ciptaan-Nya berupa kekayaan alam untuk kebaikan. Seraya selalu bersyukur atas diciptakannya alam ini, maka perlu dikelola untuk kebaikan dan kebermanfaatan. Semua agama dan kepercayaan akan mengajarkan untuk berakhlak yang baik terhadap alam. Menjaga dan melestarikan alam ini adalah karakter pelajar Pancasila.

  • Berkebinekaan global

  Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan. Budaya bangsa Indonesia sejak lama secara turun temurun telah memanfaatkan herbal sebagai salah satu obat menyembuhkan penyakit. Seperti halnya jamu, secara turun temurun telah dipercaya menjadi salah satu warisan nenek moyang yang kaya akan manfaat kesehatan. Siswa-siswi perlu menjaga warisan ini. Apotek herbal sekolah mengajak siswa-siswi menjaga kekayaan alam Indonesia yang dimanfaatkan sejak nenek moyang Bangsa Indonesia. Sehingga dari sikap ini timbul rasa mencintai budaya sendiri karena Bangsa Indonesia kaya raya akan budaya, akan sumber daya alam dan juga sumber daya manusianya.

  • Bergotong royong

  Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi. Program apotek herbal sekolah dapat menyemai karakter gotong royong. Siswa-siswi dapat diberi tugas sebagai bentuk kepedulian kepada lingkungan sekolah dengan membawa tanaman obat. Siswa-siswi berkolaborasi untuk merawat Apotek herbal sekolah. Dalam hal itu mereka telah diajarkan untuk gotong royong dan saling berbagi tugas yang baik dalam menciptakan sekolah yang sehat, bersih dan nyaman.

  • Mandiri

  Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. Apotek herbal sekolah memacu siswa-siswi untuk belajar mandiri dengan belajar di luar kelas dan menyelesaikan tugas dari guru, baik sebagai kegiatan ektrakulikuler maupun intra kulikuler. Memahami lingkungan sekitar dalam rangka merdeka belajar.

  • Bernalar kritis

  Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan. Pembelajaran melalui Apotek herbal sekolah menjadi sarana untuk siswa lebih dekat dengan alam. Melalui alam, dapat digali ide, gagasan, informasi yang dapat dikaji untuk pembangunan nalar yang kritis. Apotek herbal sekolah sebagai laboratorium alam dapat berfungsi sebagai tempat untuk memecahkan masalah, mendalami suatu fakta, melatih keterampilan dan berpikir ilmiah, menanamkan sikap ilmiah, mengembangkannya dan bernalar kritis.

  • Kreatif

  Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal. Belajar dengan apotek herbal sekolah dapat memupuk kreatifitas siswa-siswi. Mereka diajarkan menanam, merawat, mendata, melabeli, memanen, memanfaatkan, dan sampai ke membuat produk. Produk yang dihasilkan bukan hanya untuk dikonsumsi. Namun ada produk literasi juga dari pengelolaan Apotek herbal sekolah.

 

DAFTAR PUSTAKA

Ayudhia, R., Soebijono, T., & Oktaviani. (2017). Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Ita Farma. Jsika, 6(1), 1–8.

Bruce Joyce, Marsha Weil, E. C. (2003). Models of Teaching (5th ed.). Asoke K. Ghosh.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Farmakope Herbal Indonesia. Kementerian Kesehatan RI.

Rosilawati, H., & Andarini, R. (2020). Desain Laboratorium Alam Sekolah Dasar Berdasarkan. Journal of Art, Design, Education And Culture Studies, 5(2).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2016 Tentang Formularium Obat Herbal Asli Indonesia

Kunjungan:159
Hari Ini: 1
Total: 32856

Leave a Comment